LAPORAN UJIAN PRAKTIK FISIKA
MATERI OSILOSKOP
NAMA : 1.
ADE CHAERUL MAULA
2.
DIAH MAELANI
3.
MUKIMATUL JANNAH
4.
ROMADHON
5.
YOPIANA
KELAS : XII
TKJ 3
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN
CIREBON
SMK NEGERI 1 JAMBLANG
Jalan
Nyi Mas Rara Kerta Sitiwinangun-jamblang
Telp.(0231)344255 Kabupaten Cirebon 45157
Fax.(0231)544256
E-mail: smkn_jamblang@yahoo.com
KATA PENGANTAR
Puji
syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, Kami dapat menyelesaikan Laporan Paraktik IPA Fisika mengenai
materi Osiloskop. Laporan ini disusun berdasarkan praktik yang telah dilakukan
dan ilmu yang kami peroleh dari Kegiatan Belajar Mengajar.
Kami
menyadari bahwa Makalah ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa adanya
bantuan dari pihak – pihak terkait. Dalam kesempatan ini, ucapan terimakasih
yang sebesar – besarnya kami sampaikan kepada :
1.
Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga Penulis dapat
melakukannya dengan baik.
2.
Orangtua dan keluarga yang selalu memberikan
dukungan materi dan moral.
3.
Ibu Ikawati selaku Guru IPA Fisika kelas XII.
4.
Dan teman-teman.
Demi
kesempurnaan laporan ini, kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
yang sifatnya membangun, mendidik dan memotivasi kami agar dapat terus maju.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca. Amin.
Cirebon,
08 November 2014
Penulis
OSILOSKOP
I. LATAR BELAKANG
Mengukur pada hakekatnya membandingkan sesuatu besaran
yang belum diketahui besarannya dengan besaran lain yang diketahui besarnya. Untuk
keperluan tersebut diperlukan alat ukur. Alat ukur digunakan untuk keperluan
sehari-hari maupun penilitian yang memerlukan keakuran data. Di kehidupan, sudah sering kita jumpai alat ukur multimeter yang membantu
manusia untuk menyelesaikan permasalahan dan kebutuhannya, seperti alat ukur
suhu yaitu Termometer digunakan oleh Dokter untuk mengetahui suhu pasiennya
atau Termometer ruangan yang digunakan untuk mengukur suhu ruangan tersebut. Namun
saat ini kami akan membahas materi mengenai alat ukur Osiloskop.
1.
TUJUAN
Tujuan dari penjelasan materi tentang
Osiloskop ini adalah :
1. Mengetahui fungsi dari Alat Oskiloskop
2.
Mengatahui cara mengukur tegangan AC dan
DC.
3. Mengetahui prinsip kerja dari Oskiloskop
4. DASAR TEORI
Osilokop adalah alat ukur
elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop dilengkapi dengan tabung
sinar katode.
Osiloskop sinar katoda dapat digunakan untuk bermacam-macam pengukuran
besaran fisika. Besaran listrik yang dapat diukur dengan menggunakan alat itu
antara lain tegangan searah, tegangan bolak-balik, arus searah, arus
bolak-balik, waktu, sudut fasa, frekuensi, dan untuk bermacam kegiatan
penilaian bentuk gelombang seperti waktu timbul dan waktu turun. Banyak besaran
nirlistrik seperti tekanan, gaya tarik, suhu, dan kecepatan dapat diukur dengan
menggunakan tranduser sebagai pengubah ke besaran tegangan.
Gambar
Osiloskop
5.
LANGKAH KERJA OSILOSKOP
Prinsip kerja osiloskop yaitu menggunakan layar katoda. Dalam osiloskop
terdapat tabung panjang yang disebut tabung sinar katode (Cathode Ray Tube
/CRT) atau disebut juga Osiloskop sinar katoda (Cathode ray oscilloscop/CRO) adalah
instrumen laboratorium yang digunakan untuk pengukuran dan analisa
bentuk-bentuk gelombang dan gejala lain dalam rangkaian-rangkaian elektronik.
CRO/CRT dapat menyajikan gambaran visual dari berbagai fonemena dinamik melalui
pemakaian transducer yang mengubah arus, tekanan, regangan, temperatur,
percepatan, dan banyak besaran fisis lainnya menjadi tegangan.
Menurut prinsip kerjanya ada dua tipe osiloskop, yaitu tipe analog (ART-analog
real time oscilloscope) dan tipe digital (DSO-digital storage osciloscope).
a.
Osiloskop Analog
Osiloskop
analog pada prinsipnya memiliki keunggulan seperti; harganya relatif lebih
murah daripada osiloskop digital, sifatnya yang realtime dan pengaturannya yang
mudah dilakukan karena tidak ada tundaan antara gelombang yang sedang dilihat
dengan peragaan di layar, serta mampu meragakan bentuk yang lebih baik seperti
yang diharapkan untuk melihat gelombang-gelombang yang kompleks misalnya sinyal
video di TV dan sinyal RF yang dimodulasi amplitudo. Sedangkan keterbatasanya
adalah tidak dapat menangkap bagian gelombang sebelum terjadinya event picu
serta adanya kedipan (flicker) pada layar untuk gelombang yang frekuensinya
rendah(sekitar 10-20 Hz).
Penjelasan untuk skema prinsip kerja osiloskop analog :
1. Saat kita menghubungkan probe
(kabel penghubung yang ujungnya diberi penjepit) ke sebuah rangkaian,
sinyal tegangan mengalir dari probe menuju ke pengaturan vertikal dari sebuah
sistem osiloskop (Vertical System),
sebuah attenuator akan
melemahkan sinyal tegangan input
sedangkan amplifier akan
menguatkan sinyal tegangan input.
Pengaturan ini ditentukan oleh kita saat menggerakkan kenop
"Volt/Div" pada user
interface Osiloskop.
2.
Tegangan yang keluar dari sistem vertikal lalu
diteruskan menuju pelat
defleksi vertikal pada sebuah CRT (Catode Ray Tube),
sinyal tegangan yang dimasukkan ke pelat ini nantinya akan digunakan oleh CRT
untuk menggerakkan berkas-berkas elektron secara bidang vertikal saja (ke atas atau ke bawah).
3. Sampai point ini dapat
disimpulkan bahwa sistem vertikal pada osiloskop analog berfungsi untuk mengatur
penampakan amplitudo dari sinyal
yang diamati.
4. Selanjutnya sinyal masuk ke dalam pelat defleksi vertikal. Sinyal tegangan
yang teraplikasikan disini menyebabkan berkas-berkas elektron bergerak.
Tegangan positif mengakibatkan berkas elektron bergerak ke atas, sedangkan
tegangan negatif menyebabkan elektron terdorong ke bawah.
5. Sinyal yang keluar dari vertical
system tadi juga diarahkan ke trigger system untuk memicu sweep generator
dalam menciptakan apa yang disebut dengan "Horizontal Sweep" yaitu pergerakan
elektron secara sweep - menyapu
ke kiri dan ke kanan - dalam dimensi horizontal atau dengan kata lain adalah
sebuah ungkapan untuk aksi yang menyebabkan elektron untuk bergerak sangat
cepat menyeberangi layar dalam suatu interval waktu tertentu. Pergerakan
elektron yang sangat cepat (dapat mencapai 500,000 kali per detik) inilah yang
menyebabkan elektron tampak seperti garis pada layar (misalnya seperti daun
kipas pada kipas angin yang tampak seperti lingkaran saja saat berputar).
6. Pengaturan berapa kali elektron bergerak menyebrangi layar inilah yang
dapat kita anggap sebagai pengaturan Periode/Frekuensi
yang tampak pada layar, bentuk konkretnya adalah saat kita menggerakkan kenop
Time/Div pada Osiloskop.
7. Pengaturan bidang vertikal dan horizontal secara bersama-sama akhirnya
dapat mempresentasikan sinyal tegangan yang diamati ke dalam bentuk grafik yang
dapat kita lihat pada layar CRT.
Tahapan Penyetaraan
(Kalibrasi) Osiloskop Analog :
1. Sesuaikan tegangan masukan sumber daya AC 220 yang
ada di belakang osiloskop sebelum kabel daya AC dimasukkan stop kontak PLN.
2. Nyalakan osiloskop dengan menekan tombol power.
3. Set saluran pada tombol CH1.
4. Set mode pada Auto.
5. Atur intensitas, jangan terlalu terang pada tombol INTEN.
6. Atur posisi berkas cahaya horizontal dan vertikal dengan mengatur tombol
yang bernama horizontal dan vertikal.
7. Set level mode pada tengah-tengah (-)
dan (+).
8. Set tombol tegangan (volt/div) bertanda V pada 2 V, sesuaikan dengan memperkirakan terhadap tegangan masukan.
9. Pasang probe pada salah satu saluran,
(misal CH1) dengan
tombol pengalih AC/DC pada
kedudukan AC.
10. Atur saklar/switch
pada pegangan probe dengan posisi pengali 1x.
11. Tempelkan ujung probe pada titik kalibrasi.
12. Atur Time/Div pada posisi 1 ms agar tampak kotak-kotak garis
yang cukup jelas.
13. Setelah tahapan 11, osiloskop siap digunakan untuk
mengukur tegangan
6. DATA HASIL PERCOBAAN
1. Mengukur gelombang pada Osiloskop
(Gambar 1)
Jenis gelombang segitiga
Dik : V = 15 m/s
t = 2 s
Dit : Vmax =....??
T/Periode =...??
F/Frekuensi=...???
(Gambar 2)
Jenis Gelombang Segitiga
Dik : V = 10 m/s
t = 1 s
Dit : Vmax=...?
T/periode=...?
F/Frekuensi=..??
7. PEMBAHASAN
1.
Pada Jenis gelombang
Segitiga gambar 1 :
Diketahui kecepatan (V) gelombang yaitu 15 m/s
dan waktu tempuhnya (t) 2 second.
Ditanyakan kecepatan maksimal satu gelombang (Vmax), Waktu dalam satu gelombang
(T), dan Frekuensi satu gelombang (F).
-
Mencari Vmax
Vmax = V x Jumlah kotak yang dilalui
gelombang dalam garis vertical
= 15 m/s x 5 kotak
= 75 m/s
-
Mencari Periode/ T
T = t x jumlah kotak yang
dilalui gelombang dalam garis Horizontal
= 2
second x 20
= 40
second
-
Mencari Frekuensi/ f
F = 1/T
= 1/40
= 1/40 Hz
2.
Pada Jenis gelombang
Segitiga gambar II :
Diketahui kecepatan (V) gelombang yaitu 10 m/s
dan waktu tempuhnya (t) 1 second.
Ditanyakan kecepatan maksimal satu gelombang (Vmax), Waktu dalam satu gelombang
(T), dan Frekuensi satu gelombang (F).
-
Mencari Vmax
Vmax = V x Jumlah kotak yang dilalui
gelombang dalam garis vertical
= 10 m/s x 3 kotak
= 30 m/s
-
Mencari Periode/ T
T = t x jumlah kotak yang
dilalui gelombang dalam garis Horizontal
= 1
second x 12
= 12
second
-
Mencari Frekuensi/ f
F = 1/T
= 1/12
= 1/12 Hz
3. KESIMPULAN
Melalui pembahasan materi tersebut dapat kita
simpulkan bahwa, Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang
berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop dilengkapi dengan tabung
sinar katode. Peranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke
layar tabung sinar katode.
Berikut ini pengukuran yang bisa kita lakukan dengan menggunakan osiloskop meliputi
:
1. pengukuran tegangan DC,
2. mengukur tegangan AC, periode, dan
frekuensi,
3. mengukur arus listrik AC,
4. pengukuran beda phasa tegangan dengan
arus listrik AC, dan
5.
pengukuran sudut penyalaan thyristor.
Secara
umum fungsi dari osiloskop adalah untuk menganalisa tingkah laku besaran yang
berubah-ubah terhadap waktu yag ditampilkan pada layar, untuk melihat bentuk
sinyal listrik yang sedang kita amati.
Terdapat beberapa jenis
tegangan gelombang yang terdapat pada osiloskop yaitu gelombang sinusoida/sinus,
gelombang blok/kotak, gelombang gigi gergaji dan gelombang segitiga.
Layar osiloskop terbagi
atas 8 skala besar arah vertikal dan 10 kotak dalam arah horizontal. Cara
penggunaan osiloskop adalah pertama pengkalibrasian kemudian menyetel fokus,
intensitas, kemiringan, x position dan y position, setelah probe dikalibrasi
maka dengan menempelkan probe ke terminal tegangan acuan maka akan muncul
tegangan persegi pada layar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar